Tradisi

Therawada (150) Mahayana (24) Vajrayana (9) zen (6)

Minggu, 30 Juni 2013

All is well By: Ajahn Brahm

Orang sering bertanya, 'Bagaimana Anda bisa bilang all is well (segalanya baik) kalau saya sakit atau saya tidak punya uang atau pacar meninggalkan saya?'

Segalanya baik karena hidup tidak pernah pasti 100% dan jika hidup Anda selalu bahagia, maka Anda tidak pernah belajar apa pun.
Kalau suatu saat Anda mendapatkan 30% dan menjadi begitu depresi, murung, segala sesuatu bisa saja salah dari waktu ke waktu, maka pada saat itulah Anda dapat kesempatan untuk bertumbuh.

Ketika Anda sakit, Anda bisa istirahat dan membuka kesempatan kepada siapa pun untuk berbuat karma baik mis. dengan mengobati, merawat, atau menjenguk Anda.

Bahkan tak ada yang salah dengan menjadi tua. Menjadi tua adalah sesuatu yang luar biasa!
Saya berumur 60 tahun. Saya selalu berpikir saya tidak semuda dulu, tapi tidak setua apa yang akan saya alami. Jadi lebih baik saya menikmati hari ini.

Dengan cara seperti itu, Anda tidak perlu cemas terhadap apapun.
Apapun yang akan terjadi dengan hidup kita, all is well. Walaupun banyak kesedihan dan kesulitan dalam hidup kita, itulah tantangannya karena dengan adanya itu, maka kita bisa bertumbuh.
Karena adanya kesedihan dan air mata, kita bisa memiliki welas asih.

Semua kesakitan dan penderitaan akan berakhir dan sesudahnya akan timbul kebahagiaan

Tapi kadang2 kita tidak bisa bilang all is well dengan tulus karena masih saja cemas dengan hal-hal di masa lalu maupun di masa depan

Jangan mengkhawatirkan kejadian yang belum terjadi di masa depan dan jangan terpaku terhadap kenangan buruk di masa lalu, ingatlah pada kenangan yang bahagia dan menyenangkan.
Ini akan membuat Anda termotivasi menjadi orang yang lebih bahagia, menjadi orang yang lebih sehat, menjadi orang yang lebih sukses. Itulah yang disebut melepas. Ketika Anda melepas rasa sakit di masa lalu, apa yang tersisa? All is well…

So, mari kita ucapkan, "Untuk semua yang telah terjadi, terima kasih.
Untuk semua yang akan terjadi, baiklah."


Sent from BlackBerry® on 3

Minggu, 16 Juni 2013

Pikiran adalah Pelopor

Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk.
Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya, bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.
(Dhammapada)

Ketika aku merenungi diri sendiri, aku menyadari betapa kentalnya egoku.
Ego inilah yg menjadi benih keserakahan dan kebencian.
Aku ingin ini, ingin itu..aku tdk mau dirugikan..
aku merasa malu karna begini begitu..
harga diriku tercela..aku..aku...dan aku....

Ketika aku merenungi kembali hal" tersebut, aku menyadari kalau hal itu timbul karena aku memandang bahwa diriku adalah yg paling penting dan utama dalam dunia ini.
Hampir semua tindakanku berlandaskan ego. Aku harus sadar kalau hal-hal inilah yg menyebabkan penderitaan..
aku menderita karena hal-hal yg terjadi tidak seperti diharapkan oleh ego pada diriku

Jikalau aku sadar , tidak semua hal bisa berjalan seperti yg aku mau...
Jikalau aku sadar , hal yg terjadi itu, akan membawa makna yg jauh lebih dari yg aku ketahui....

Percayalah...
hal itu akan membuka wawasan yg baru
mengajari hal" yg baru,
disinilah kedewasaan akan teruji.
bersikaplah bijaksana..
bukalah hati...
terimalah semuanya dngn senyuman...
bagaimanapun, hidup ini hanyalah suatu perjalanan...

Biarlah yang terjadi berlalu..


Sent from BlackBerry® on 3

Sabtu, 15 Juni 2013

Empat Dimensi Kesadaran

KESADARAN



Empat Dimensi Kesadaran

Diterjemahkan dari Four Dimensions of Mindfulness
By: Bodhipaksa

Dalam Ajaran Buddha, ada beberapa istilah yang diterjemahkan sebagai kesadaran atau dihubungkan dengan konsep kesadaran, dan setiap satunya mempunyai aroma berbeda. Adalah bermanfaat untuk mengetahui perbedaan aspek-aspek kesadaran itu.

SATI

Sati kebanyakan hanya berarti 'mengingat kembali', baik dalam arti memori (saya ingat kamu bilang ingin bermeditasi) dan dalam arti 'berkumpul kembali sekali lagi' (saya harus memperhatikan diri sendiri setelah seharian sibuk)

Sati adalah aspek kesadaran yang mengetahui apa yang terjadi pada waktu tertentu. Contohnya, saat kita menyadari postur kita, kita berada dalam mood tertentu, pikiran kita sedang awas atau jemu, maka itulah sati. Sati adalah suatu kondisi kewaspadaan dimana kita memberi perhatian pada apa yang sedang terjadi disini dan sekarang. Saat kita sedang penuh perhatian apakah kita sedang sadar akan sensasi tubuh, perasaan dan pikiran kita.

Lawan dari sati adalah gangguan perhatian (distraction/asati), yang bisa melibatkan pikiran yang melayang dari ide ke ide lain tanpa pengawasan kita. Ini adalah satu dari bentuk ketidakperhatian yang paling umum, dan sesuatu yang dialami oleh meditator. Pikiran berkelana, dan kemudian sulit untuk mengatakan dimana dia dan apa yang ia lakukan. Asati juga dapat melibatkan suatu kelekatan pada satu tugas --- tetapi kelekatan yang mengabaikan pengalaman umum kita. Ketika kita sedang bekerja keras pada suatu proyek dan merasakan leher kita tegang, bahu kita sakit, dan kita dalam bad mood, ini adalah tanda kita telah berfokus dengan cara yang agak dipaksakan dan tidak berperhatian akan apa yang kita kerjakan.

Biasanya ketika orang berkata 'berada di saat ini' mereka berbicara tentang sati.

Sati adalah mengetahui apa yang sedang terjadi dalam pengalaman kita saat ini, dan kita perlu tahu ini agar dapat membuat perubahan yang berarti. Jika Anda tidak tahu di mana Anda berada, bagaimana Anda dapat sampai ke mana Anda ingin pergi?

SAMPAJANNA

Sampajanna adalah aspek kesadaran yang berkembang setelah suatu jangka waktu tertentu. Sampajanna melibatkan kesadaran akan tujuan (ke mana kita akan pergi), dan suatu kesadaran akan di mana kita sudah berada. Jadi Anda mungkin duduk bermeditasi dan menyadari Anda perlu melatih cinta kasih. Ketika Anda melakukan itu Anda mengembangkan suatu pengertian di mana Anda ingin pergi. Ini agak berbeda dari apa yang orang pikirkan ketika mereka berpikir kesadaran sebagai 'berada di saat ini' dan 'melepaskan masa lalu dan masa depan'. Sampajanna mengijinkan kita memikirkan masa depan secara penuh kesadaran. Setelah memutuskan ke mana kita akan pergi, kemudian kita memeriksa diri kita dari waktu ke waktu selama meditasi. Ini menerapkan sati untuk melihat apa yang sedang terjadi. Sampajanna membandingkan di mana kita dengan ke mana kita akan pergi --- dalam hal ini mengevaluasi 'apakah saya membuat kemajuan dalam melatih cinta kasih?'

Sampajanna juga melihat ke masa lalu. Ketika Anda mengingat harimu dan berpikir bagaimana keadaan terjadi, adalah mungkin melakukan ini secara penuh kesadaran. Daripada pikiran hanya tersesat dalam ide-ide tentang masa lalu, kita secara sadar dan penuh perhatian mengingat kejadian-kejadian. Kita dapat mengingatkan diri sendiri akan sukses-sukses kita dan menganalisa penyimpangan. Sekali lagi, ini sangat berbeda dari pengertian kasar dari 'berada di saat ini'. Dengan sampajanna kita membawa masa lalu -- dengan penuh kesadaran -- ke dalam saat ini. Kita dapat berada di saat ini dan berpikir tentang masa lalu.

Sering dalam kitab suci, istilah sati dan sampajanna digabungkan dalam kata majemuk, sati-sampajanna, dan dalam kata majemuk ini sering diterjemahkan 'kesadaran/mindfulness'. Sampajanna perlu agar kita secara berkala memperbandingkan ke mana kita pergi dengan di mana kita ingin berada. Sampajanna adalah seperti kompas yang memberi kita haluan.

DHAMMAVICAYA

Dhamma-vicaya adalah aspek kesadaran yang mengelompokkan pengalaman kita dalam beberapa model atau yang lain. Suatu aspek penting meditasi adalah belajar cara-cara mengkategorikan baik gangguan (rintangan) maupun kualitas positif yang dapat kita kembangkan dalam meditasi (faktor-faktor dhyana). Dhamma-vicaya adalah tindakan memperbandingkan pengalaman batin kita dengan sebuah peta mental, agar kita dapat menavigasi lebih tepat ke arah tujuan kita.

Sejenis peta paling sederhana yang dapat Anda miliki seperti pembagian kondisi emosional Anda ke dalam 'positif' (kondisi yang konstruktif dan bermanfaat, seperti cinta, empati, keyakinan) dan 'negatif' (yang cenderung merusak seperti kebencian, ketamakan, sinisme).

Dan ini dapat dikembangkan dalam cara yang lebih canggih untuk bekerja dengan peta mental kita. Misalnya, ada daftar tradisional dari 'rintangan' yang dapat kita alami dalam meditasi. Inilah keadaan mental yang terganggu yang menyebabkan penderitaan kita: kondisi yang termasuk keresahan dan kecemasan, kemalasan dan mengantuk, keraguan, hasrat sensual, dan keinginan jahat. Dhammavicaya dapat berupa sebentuk diagnosis, yang memungkinkan kita mengevaluasi lebih tepat akan apa yang sedang terjadi. Tentu saja juga ada daftar kondisi mental positif yang timbul dalam meditasi, seperti faktor-faktor dhyana seperti vitaka, vicara, piti, sukha dan ekagata. Dan lagi Dhammavicaya sangat diperlukan untuk mengevaluasi kondisi kita saat ini.

Mungkin bentuk paling sederhana dari Dhammavicaya adalah teknik meditasi vipassana yaitu 'mencatat', dimana kita secara batin 'menyebutkan' aspek paling menonjol dalam pengalaman kita. Kita mungkin berkata 'masuk, keluar' saat kita mengamati pernapasan kita, atau kita dapat berkata 'berdenyut' ketika kita mengamati daerah yang sakit.

Pengembangan penuh dari Dhammavicaya menjadi perangkat manjur sangat kita perlukan agar kita mempunyai peta batin, dimana termasuk belajar dari studi dan dari pengalaman dari pengalaman mental yang berbeda-beda yang timbul, dan juga belajar mengenali ini semua dalam pengalaman kita. Jika misalnya, Anda tidak tahu apa itu panca nivarana atau tidak dapat mengenali mereka ketika timbul, maka Anda tidak akan dapat memanfaatkan mereka sebagai alat diagnosa.

APPAMADA

Appamada adalah kesadaran dalam arti kewaspadaan. Kesadaran yang timbul dalam rasa pentingnya tugas yang sedang dijalani. Beberapa kitab berkata jika Anda kehilangan kesadaran Anda, Anda harus mengambilnya kembali seperti prajurit yang telah membuang pedangnya di tengah pertempuran. Analogi menarik lainnya adalah kita harus bertindak secepat seseorang yang telah mengetahui topinya terbakar. Appamada adalah aspek dinamis dari kesadaran.

Semua aspek kesadaran ini bekerja bersama secara sinergis. Sampai batas tertentu kita harus mengembangkan mereka secara terpisah, tetapi untuk mengembangkan salahsatu secara penuh kita harus mengembangkan yang lain.

Adalah tidak selalu mudah membagi jenis-jenis kesadaran yang berbeda ini, dan sebenarnya itu bukan maksudku agar Anda mengetahuinya. Jika Anda sadar pada diri Anda sendiri dan sadar akan pikiran, perasaan, sensasi, dan pada saat yang sama Anda secara otomatis menyadari apakah Anda sedang mengalami rintangan atau faktor mental positif sedang timbul, dan jika Anda secara waspada kembali menyadari setiap kali pikiran Anda mengembara, mungkin sati, sampajanna, dhamamvicaya dan appamada hadir semua. Tidak banyak yang dapat diperoleh dari mencoba mencari tahu apakah aspek yang satu lenyap dan aspek lain timbul. Tetapi jika satu dari semua ini kurang maka adalah penting untuk dapat mengetahuinya. Jika Anda sadar Anda ada dimana, tetapi tidak mempunyai rasa punya tujuan, maka mungkin perlu melatih sampajanna. Jika kesadaran Anda agak kabur maka mungkin Anda perlu mulai mencatat apa persisnya yang sedang terjadi dengan cara menyebut namanya --- apakah saya dalam rintangan dan jika benar, rintangan yang mana? Apakah saya kurang faktor mental positif dalam pengalamanku ini, dan jika benar, faktor mental positif mana yang harus saya latih? Jika pikiran cenderung sering hanyut, maka mungkin kita perlu kewaspadaan appamada.

Mengetahui empat aspek kesadaran dapat membantu latihan kita lebih efektif. Kadang-kadang ketika orang memiliki pemahaman yang kasar tentang apa artinya 'berada di saat ini', mereka menganggap bahwa Anda tidak harus memiliki tujuan dalam meditasi, mereka tidak menyadari bahwa itu adalah cara Anda berhubungan dengan tujuan Anda itu penting. Dan kurangnya kemampuan untuk menyebut kondisi mental kita berarti kita tidak dapat bekerja dengannya secara efektif. Mengembangkan keahlian dalam meditasi, dan dunia batin secara umum, membutuhkan keakraban dengan semua aspek kesadaran.

Jumat, 14 Juni 2013

Alam Semesta

Alam Semesta

Menurut pandangan Buddhis, alam semesta ini luas sekali. Dalam alam semesta terdapat banyak tata surya yang jumlahnya tidak dapat dihitung. Hal ini diterangkan oleh Sang Buddha sebagai jawaban atas pertanyaan bhikkhu Ananda dalam Anguttara Nikaya sebagai berikut :

 

Ananda apakah kau pernah mendengar tentang seribu Culanika loka dhatu (tata surya kecil) ? ……. Ananda, sejauh matahari dan bulan berotasi pada garis orbitnya, dan sejauh pancaran sinar matahari dan bulan di angkasa, sejauh itulah luas seribu tata surya. Di dalam seribu tata surya terdapat seribu matahari, seribu bulan, seribu Sineru, seribu jambudipa, seribu Aparayojana, seribu Uttarakuru, seribu Pubbavidehana ……. Inilah, Ananda, yang dinamakan seribu tata surya kecil (sahassi culanika lokadhatu). *

Ananda, seribu kali sahassi culanika lokadhatu dinamakan "Dvisahassi majjhimanika lokadhatu". Ananda, seribu kali Dvisahassi majjhimanika lokadhatu dinamakan "Tisahassi Mahasahassi Lokadhatu".

Ananda, bilamana Sang Tathagata mau, maka ia dapat memperdengarkan suara-Nya sampai terdengar di Tisahassi mahasahassi lokadhatu, ataupun melebihi itu lagi.

Sesuai dengan kutipan di atas dalam sebuah Dvisahassi Majjhimanika lokadhatu terdapat 1.000 x 1.000 = 1.000.000 tata surya. Sedangkan dalam Tisahassi Mahasahassi lokadhatu terdapat 1.000.000 x 1.000 = 1.000.000.000 tata surya. Alam semesta bukan hanya terbatas pada satu milyard tata surya saja, tetapi masih melampauinya lagi.


Sent from BlackBerry® on 3

Jumat, 07 Juni 2013

Agama apa yg paling baik ?

Agama apa yg paling baik ?


Seorang ahli dari kelompok
"The Theology Of Freedom"
dari Brazil
bernama Leonardo Boff
bertanya pd Dalai Lama
pemimpin umat Buddha
dari Tibet

"Yang Mulia,
apakah agama terbaik ?"
Leonardo Boff menduga
bahwa Dalai Lama
akan menjawab
"Agama Buddha dari Tibet
ato agama Oriental
yg lebih tua
dari agama Kristen."

Ternyata sambil tersenyum
Dalai Lama menjawab
"Agama terbaik yaitu
agama yg membuat anda
menjadi org yg lebih baik."

Sambil menutupi rasa malu
karna punya dugaan kurang baik
tentang Dalai Lama

Leonardo Boff bertanya lagi
"Apakah tanda agama
yg membuat kita
menjadi lebih baik? "


Jawaban Dalai Lama
"Agama apa pun
yg bisa membuat anda
Lebih welas asih
Lebih berpikiran sehat
Lebih objektif & adil
Lebih menyayangi
Lebih manusiawi
Lebih punya rasa tanggung jawab
Lebih ber-etika.

Agama yg punya kualitas
seperti di atas adalah
agama terbaik."

Leonardo Boff terdiam sejenak
& ter-kagum²
atas jawaban Dalai Lama
yg bijaksana &
tdk dpt di bantah.

Selanjutnya
Dalai Lama berkata
"Tidak penting bagi ku, Kawan
Apa agama mu

Tidak peduli anda beragama
atau tidak.

Yg betul² penting bagi saya
adalah perilaku anda
di depan kawan² anda
di depan keluarga
lingkungan kerja & dunia."

Akhirnya
Dalai Lama berkata
"Jagalah pikiran mu
Karena akan menjadi perkataan mu

Jagalah perkataan mu
Karena akan menjadi perbuatan mu

Jagalah perbuatan mu
Karena akan menjadi kebiasaan mu

Jagalah kebiasaan mu
Karena akan membentuk karakter mu

Jagalah karakter mu
Karna akan membentuk nasib mu


Semoga bermanfaat..

SEMOGA SEMUA MAKLUK BERBAHAGIA
Semua Agama Baik,Manusia yang menyalah gunakan Ajaran.
Sent from BlackBerry® on 3

Minggu, 02 Juni 2013

10 Belenggu(Samyojana) kehidupan

10 Belenggu(Samyojana) yg menyebabkan para makhluk berputar-putar dlm Samsara

1. Sakkayaditthi : Pandangan sesat tentang adanya pribadi, jiwa atau aku yang kekal.

2. Vicikiccha: Keragu-raguan terhadap Sang Buddha dan AjaranNya.

3. Silabbataparamasa : Kepercayaan tahyul bahwa upacara agama saja dapat membebaskan manusia dari penderitaan.

4. Kamaraga : Nafsu Indriya.

5. Vyapada : Benci, keinginan tidak baik.

6. Ruparaga = Kemelekatan atau kehausan untuk terlahir di alam bentuk. (rupa-raga).

7. Aruparaga = Kemelekatan atau kehausan untuk terlahir di alam tanpa bentuk.

8. Mana = Ketinggian hati yang halus, Perasaan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain .

9. Uddhacca = Bathin yang belum seimbang benar.

10. Avijja = Kegelapan bathin, Suatu kondisi batin yang halus sekali karena yang bersangkutan belum mencapai tingkat kebebasan sempurna (arahat).


"Sabbe satta bhavantu sukhitatta"
สัพเพ สัต ตา ภะ วัน ตุ สุขิตัต ตา




Sent from BlackBerry® on 3