KESADARAN
Empat Dimensi Kesadaran
Diterjemahkan dari Four Dimensions of Mindfulness
By: Bodhipaksa
Dalam Ajaran Buddha, ada beberapa istilah yang diterjemahkan sebagai
kesadaran atau dihubungkan dengan konsep kesadaran, dan setiap satunya
mempunyai aroma berbeda. Adalah bermanfaat untuk mengetahui perbedaan
aspek-aspek kesadaran itu.
SATI
Sati kebanyakan hanya
berarti 'mengingat kembali', baik dalam arti memori (saya ingat kamu
bilang ingin bermeditasi) dan dalam arti 'berkumpul kembali sekali lagi'
(saya harus memperhatikan diri sendiri setelah seharian sibuk)
Sati adalah aspek kesadaran yang mengetahui apa yang terjadi pada waktu
tertentu. Contohnya, saat kita menyadari postur kita, kita berada dalam
mood tertentu, pikiran kita sedang awas atau jemu, maka itulah sati.
Sati adalah suatu kondisi kewaspadaan dimana kita memberi perhatian pada
apa yang sedang terjadi disini dan sekarang. Saat kita sedang penuh
perhatian apakah kita sedang sadar akan sensasi tubuh, perasaan dan
pikiran kita.
Lawan dari sati adalah gangguan perhatian
(distraction/asati), yang bisa melibatkan pikiran yang melayang dari ide
ke ide lain tanpa pengawasan kita. Ini adalah satu dari bentuk
ketidakperhatian yang paling umum, dan sesuatu yang dialami oleh
meditator. Pikiran berkelana, dan kemudian sulit untuk mengatakan
dimana dia dan apa yang ia lakukan. Asati juga dapat melibatkan suatu
kelekatan pada satu tugas --- tetapi kelekatan yang mengabaikan
pengalaman umum kita. Ketika kita sedang bekerja keras pada suatu proyek
dan merasakan leher kita tegang, bahu kita sakit, dan kita dalam bad
mood, ini adalah tanda kita telah berfokus dengan cara yang agak
dipaksakan dan tidak berperhatian akan apa yang kita kerjakan.
Biasanya ketika orang berkata 'berada di saat ini' mereka berbicara tentang sati.
Sati adalah mengetahui apa yang sedang terjadi dalam pengalaman kita
saat ini, dan kita perlu tahu ini agar dapat membuat perubahan yang
berarti. Jika Anda tidak tahu di mana Anda berada, bagaimana Anda dapat
sampai ke mana Anda ingin pergi?
SAMPAJANNA
Sampajanna adalah aspek kesadaran yang berkembang setelah suatu jangka
waktu tertentu. Sampajanna melibatkan kesadaran akan tujuan (ke mana
kita akan pergi), dan suatu kesadaran akan di mana kita sudah berada.
Jadi Anda mungkin duduk bermeditasi dan menyadari Anda perlu melatih
cinta kasih. Ketika Anda melakukan itu Anda mengembangkan suatu
pengertian di mana Anda ingin pergi. Ini agak berbeda dari apa yang
orang pikirkan ketika mereka berpikir kesadaran sebagai 'berada di saat
ini' dan 'melepaskan masa lalu dan masa depan'. Sampajanna mengijinkan
kita memikirkan masa depan secara penuh kesadaran. Setelah memutuskan ke
mana kita akan pergi, kemudian kita memeriksa diri kita dari waktu ke
waktu selama meditasi. Ini menerapkan sati untuk melihat apa yang sedang
terjadi. Sampajanna membandingkan di mana kita dengan ke mana kita akan
pergi --- dalam hal ini mengevaluasi 'apakah saya membuat kemajuan
dalam melatih cinta kasih?'
Sampajanna juga melihat ke masa
lalu. Ketika Anda mengingat harimu dan berpikir bagaimana keadaan
terjadi, adalah mungkin melakukan ini secara penuh kesadaran. Daripada
pikiran hanya tersesat dalam ide-ide tentang masa lalu, kita secara
sadar dan penuh perhatian mengingat kejadian-kejadian. Kita dapat
mengingatkan diri sendiri akan sukses-sukses kita dan menganalisa
penyimpangan. Sekali lagi, ini sangat berbeda dari pengertian kasar dari
'berada di saat ini'. Dengan sampajanna kita membawa masa lalu --
dengan penuh kesadaran -- ke dalam saat ini. Kita dapat berada di saat
ini dan berpikir tentang masa lalu.
Sering dalam kitab suci,
istilah sati dan sampajanna digabungkan dalam kata majemuk,
sati-sampajanna, dan dalam kata majemuk ini sering diterjemahkan
'kesadaran/mindfulness'. Sampajanna perlu agar kita secara berkala
memperbandingkan ke mana kita pergi dengan di mana kita ingin berada.
Sampajanna adalah seperti kompas yang memberi kita haluan.
DHAMMAVICAYA
Dhamma-vicaya adalah aspek kesadaran yang mengelompokkan pengalaman
kita dalam beberapa model atau yang lain. Suatu aspek penting meditasi
adalah belajar cara-cara mengkategorikan baik gangguan (rintangan)
maupun kualitas positif yang dapat kita kembangkan dalam meditasi
(faktor-faktor dhyana). Dhamma-vicaya adalah tindakan memperbandingkan
pengalaman batin kita dengan sebuah peta mental, agar kita dapat
menavigasi lebih tepat ke arah tujuan kita.
Sejenis peta
paling sederhana yang dapat Anda miliki seperti pembagian kondisi
emosional Anda ke dalam 'positif' (kondisi yang konstruktif dan
bermanfaat, seperti cinta, empati, keyakinan) dan 'negatif' (yang
cenderung merusak seperti kebencian, ketamakan, sinisme).
Dan
ini dapat dikembangkan dalam cara yang lebih canggih untuk bekerja
dengan peta mental kita. Misalnya, ada daftar tradisional dari
'rintangan' yang dapat kita alami dalam meditasi. Inilah keadaan mental
yang terganggu yang menyebabkan penderitaan kita: kondisi yang termasuk
keresahan dan kecemasan, kemalasan dan mengantuk, keraguan, hasrat
sensual, dan keinginan jahat. Dhammavicaya dapat berupa sebentuk
diagnosis, yang memungkinkan kita mengevaluasi lebih tepat akan apa yang
sedang terjadi. Tentu saja juga ada daftar kondisi mental positif yang
timbul dalam meditasi, seperti faktor-faktor dhyana seperti vitaka,
vicara, piti, sukha dan ekagata. Dan lagi Dhammavicaya sangat diperlukan
untuk mengevaluasi kondisi kita saat ini.
Mungkin bentuk
paling sederhana dari Dhammavicaya adalah teknik meditasi vipassana
yaitu 'mencatat', dimana kita secara batin 'menyebutkan' aspek paling
menonjol dalam pengalaman kita. Kita mungkin berkata 'masuk, keluar'
saat kita mengamati pernapasan kita, atau kita dapat berkata 'berdenyut'
ketika kita mengamati daerah yang sakit.
Pengembangan penuh
dari Dhammavicaya menjadi perangkat manjur sangat kita perlukan agar
kita mempunyai peta batin, dimana termasuk belajar dari studi dan dari
pengalaman dari pengalaman mental yang berbeda-beda yang timbul, dan
juga belajar mengenali ini semua dalam pengalaman kita. Jika misalnya,
Anda tidak tahu apa itu panca nivarana atau tidak dapat mengenali mereka
ketika timbul, maka Anda tidak akan dapat memanfaatkan mereka sebagai
alat diagnosa.
APPAMADA
Appamada adalah kesadaran
dalam arti kewaspadaan. Kesadaran yang timbul dalam rasa pentingnya
tugas yang sedang dijalani. Beberapa kitab berkata jika Anda kehilangan
kesadaran Anda, Anda harus mengambilnya kembali seperti prajurit yang
telah membuang pedangnya di tengah pertempuran. Analogi menarik lainnya
adalah kita harus bertindak secepat seseorang yang telah mengetahui
topinya terbakar. Appamada adalah aspek dinamis dari kesadaran.
Semua aspek kesadaran ini bekerja bersama secara sinergis. Sampai batas
tertentu kita harus mengembangkan mereka secara terpisah, tetapi untuk
mengembangkan salahsatu secara penuh kita harus mengembangkan yang lain.
Adalah tidak selalu mudah membagi jenis-jenis kesadaran yang
berbeda ini, dan sebenarnya itu bukan maksudku agar Anda mengetahuinya.
Jika Anda sadar pada diri Anda sendiri dan sadar akan pikiran, perasaan,
sensasi, dan pada saat yang sama Anda secara otomatis menyadari apakah
Anda sedang mengalami rintangan atau faktor mental positif sedang
timbul, dan jika Anda secara waspada kembali menyadari setiap kali
pikiran Anda mengembara, mungkin sati, sampajanna, dhamamvicaya dan
appamada hadir semua. Tidak banyak yang dapat diperoleh dari mencoba
mencari tahu apakah aspek yang satu lenyap dan aspek lain timbul. Tetapi
jika satu dari semua ini kurang maka adalah penting untuk dapat
mengetahuinya. Jika Anda sadar Anda ada dimana, tetapi tidak mempunyai
rasa punya tujuan, maka mungkin perlu melatih sampajanna. Jika kesadaran
Anda agak kabur maka mungkin Anda perlu mulai mencatat apa persisnya
yang sedang terjadi dengan cara menyebut namanya --- apakah saya dalam
rintangan dan jika benar, rintangan yang mana? Apakah saya kurang faktor
mental positif dalam pengalamanku ini, dan jika benar, faktor mental
positif mana yang harus saya latih? Jika pikiran cenderung sering
hanyut, maka mungkin kita perlu kewaspadaan appamada.
Mengetahui empat aspek kesadaran dapat membantu latihan kita lebih
efektif. Kadang-kadang ketika orang memiliki pemahaman yang kasar
tentang apa artinya 'berada di saat ini', mereka menganggap bahwa Anda
tidak harus memiliki tujuan dalam meditasi, mereka tidak menyadari bahwa
itu adalah cara Anda berhubungan dengan tujuan Anda itu penting. Dan
kurangnya kemampuan untuk menyebut kondisi mental kita berarti kita
tidak dapat bekerja dengannya secara efektif. Mengembangkan keahlian
dalam meditasi, dan dunia batin secara umum, membutuhkan keakraban
dengan semua aspek kesadaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar