Tradisi

Therawada (150) Mahayana (24) Vajrayana (9) zen (6)

Senin, 22 Desember 2014

Cinta Seorang Ibu
Bhikkhu Pannyavaro Mahathera

Cinta yang sulit ditandingi adalah cint seorang ibu kepada anaknyg yang tunggal. Kalau seseorang mencintai seseorang, jika orang yang mencintai itυ pergi, orang lain bisa menggantikannya. Tetapi cinta orangtua kepada anaknya, tidak bisa digantikan. Apalagi cinta seorang ibu. Siapa yang bisa menggantikan cinta seorang ibu kepada anaknya? Tidak ada!

Semua agama menempatkan kedudukan orangtua pada tempat yang amat terhormat. Hal ini sungguh pada tempatnya, karena tidak seorangpun yang nuraninya bisa mengingkari pengorbanan dan jasa tanpa batas orangtua mereka. Selama sembilan bulan lebih ibu menjaga dan memberikan darahnya sendiri demi putra yang dikandung. Pada saat melahirkan, betapa seorang ibu amat menderita. Ia tidak mempedulikan hidupnya sendiri. Harapan satu-satunya hanyalah, "Semoga anakku lahir dengan selamat."

Bagi ibu dan ayah, lahirnya seorang putra~lebih-lebih putra pertama~adalah kebahagiaan yang luar biasa. Tetapi, kebahagiaan itυ sesungguhnya adalah awal suatu pengorbanan dan kebajikan tanpa batas, yang merupakan kewajiban orangtua demi masa depan putra tercinta. Sulit digambarkan, perjuangan orangtua dalam membesarkan dan mendidik anak-anak mereka. Anak adalah bagian hidup orangtua. Kalau anak sakit, orangtua akan sangat menderita. Sebaliknya, bila anak mereka sehat dan bahagia, orangtua pun turut bahagia. Anak-anak adalah harta yang tidak ternilai harganya. Mereka pembawa kebahagiaan, tetapi juga penyebab kesulitan bagi orangtua.

Sesuatu yang tidak mungkin meleset adalah cinta orangtua kepada anaknya pasti lebih besar bila dibandingkan dengan cinta anak-anak kepada orangtua mereka. Orangtua yang baik selalu berusaha memberikan yang paling baik kepada anak-anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar