Sekilas Tentang Ajahn Chah
Setelah
beberapa tahun berkelana dan berlatih, ia diundang untuk mendiami hutan
lebat dekat tempat kelahirannya. Hutan ini tidak bertuan dan dikenal
sebagai tempat kobra, macan, dan setan bersarang, sehingga seperti
katanya , menjadi lokasi yang sempurna bagi seorang bhikkhu hutan. Di
sekelililing Ajahn Chah, vihara yang besar terbentuk perlahan-lahan
dengan semakin banyaknya bhikkhu dan umat awam yang datang mendengarkan
petunjuknya dan tinggal di sana untuk berlatih bersamanya. Sekarang ada
lebih dari empat puluh cabang vihara gunung dan hutan di seluruh
Thailand dan juga Inggris dan Australia.
Memasuki
Wah Pah Pong seseorang akan segera melihat bhikkhu-bhikkhu menimba air
dari sumur dan sebuah tanda di tepi jalan berbunyi: “ Anda Mohon Tenang!
Kami sedang mencoba bermeditasi. “
Walaupun
meditasi kelompok diadakan dua kali sehari, inti meditasinya adalah
kehidupan sehari-hari. Para bhikkhu mengerjakan pekerjaan dengan tangan
mereka, mencelup dan menjahit jubah mereka sendiri, membuat sendiri
kebutuhan mereka, dan menjaga agar bangunan vihara dan pekarangan tetap
bersih. Di sini para bhikkhu hidup dengan cara sangat sederhana
mengikuti janji petapa yang makan satu kali sehari dari mangkuk dana
makanan dan membatasi milik serta jubahnya. Terpencar di hutan itu
adalah gubuk-gubuk (kuti-kuti) untuk tiap bhikkhu, tempat untuk para
bhikkhu hidup dan bermeditasi dalam kesendirian, dan tempat mereka
berlatih meditasi berjalan di jalan-jalan yang bersih di bawah pohon.
Cara
mengajar Ajah chah yang sederhana tetapi agung itu telah membuat
khususnya orang barat tertarik dan telah banyak yang telah datang untuk
bertapa dan berlatih bersamanya, bahkan beberapa diantaranya betah
beberapa tahun lamanya. Dalam tahun 1975 Wat Pat Nanachat di dirikan
dekat Wat Pah Pong sebagai vihara pelatihan khusus untuk orang barat
yang semakin banyak berminat untuk menjalani pelatihan dalam vihara.
Sejak itu banyak siswa barat senior dari Ajahn Chah memulai
menyebarluaskan Dhamma ke barat. Ajahn Chah sendiri pernah mengunjungi
ke Eropa dan Amerika Utara dan ia telah mendirikan cabang vihara yang
berkembang pesat di Sussex, Inggris.
Kebijaksanaan
merupakan landasan bagi kehidupan dan keberadaan, dan Ajah Chah telah
berupaya melestarikan cara hidup sederhana para bhikkhu agar orang dapat
belajar dan berlatih Dhamma pada masa sekarang.
Cara
mengajar sederhana dari Ajahn Chah yang menakjubkan itu dapat
memperdaya. Seringkali hanya setelah mendengar sesuatu darinya beberapa
kali barulah kemudian tiba-tiba bathin seseorang menjadi matang dan
ajaran bahkan itu menghasilkan makna yang lebih dalam. Ketrampilannya
dalam cara menyesuaikan penjelasan Dhammanya terhadap pemahaman dan
kepekaan pendengarnya, sungguh mengagumkan. Namun di atas kertas
kadang-kadang ia Nampak tidak konsisten atau bahkan bertentangan! Pada
saat demikian para pembaca hendaknya menyadari bahwa kata-kata itu
adalah rekaman dari pengalaman hidup. Dengan cara yang serupa, jika
ajarannya sewaktu-waktu berlainan dengan tradisi, hendaknya di camkan
baik-baik dalam pikiran anda, bahwa YM Ajahn Chah selalu berbicara dari
hatinya, dari kedalaman pengalaman meditasinya.
Ajah
Chah (Tan Chao Kun Bodhinyana Mahathera) wafat pada tanggal 16 januari
1992 dalam usia 73 tahun. Banyak sudah buku-buku karya beliau yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar