Tradisi

Therawada (150) Mahayana (24) Vajrayana (9) zen (6)

Sabtu, 16 Februari 2013

Memberi Perhatian Penuh

Memberi Perhatian Penuh

Suatu malam seorang anak laki mengajak orangtuanya untuk bermain "game" dengan meminta mereka mengikuti setiap kata-kata yang diucapkannya. Anak itu kemudian berkata: "Mangga!" Kemudian kedua orangtuanya mengikuti: "Mangga!" Lalu, si anak berkata: "Semangka!" Juga diikuti. Kemudian berkata: "Nangka!" Dan lagi-lagi diikuti. Setelah itu ia berkata: " Berapa jumlah buah tadi?" Dan dijawab oleh kedua orangtuanya: "Tiga!"
Si anak tertawa senang dan berkata bahwa kedua orangtuanya kalah karena gagal tidak mengikuti setiap kata-kata yang diucapkannya. Saat si anak berucap: "Berapa jumlah buah tadi?" Dan mereka menjawab: "Tiga!" Padahal seharusnya mereka mengikuti pula: "Berapa jumlah buah tadi?"
Betapa sering kita berpikir "sudah berpikir" walau sebenarnya "tidak benar-benar sudah berpikir".

Demikian pula saat menghadapi kenyataan hidup, kita "berpikir" sudah memahami kenyataan yang ada sesuai pemikiran kita walau mungkin itu justru bukan yang sebenarnya karena kita melupakan kondisi-kondisi awal yang sebenarnya telah kita ketahui namun terlupakan...

Make sure what you do is a product of your own conclusion. (Jim Rohn)

Belajar dari yang berlalu, Bermawas pada saat ini, & Berkesadaran menyongsong esok.



Sent from BlackBerry® on 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar