Tradisi

Therawada (150) Mahayana (24) Vajrayana (9) zen (6)

Sabtu, 23 Februari 2013

Sabun dan Dhamma

Pada suatu ketika seorang pengusaha sabun berjalan – jalan dengan seorang Bhante. Mereka berkeliling kota menikmati sore hari yang begitu indah.

"Dhamma yang Bhante berikan sekarang sudah kurang berguna lagi. Hasilnya tidak memuaskan tetapi malah bertambah buruk. Buktinya sekarang tingkat kejahatan semakin tinggi, pembunuhan dimana – mana. Begitu banyak orang jahat di dunia ini ,"cela si pengusaha kepada Bhante.

Bhante hanya terdiam dan tersenyum sebentar, walaupun di dalam hati, Bhante dapat membantahnya.
Keduanya terus berjalan bersama. Kemudian mereka bertemu dengan segerombolan anak yang lusuh dan kotor di sekujur badannya sedang bermain – main.

Bhante mendapat ide untuk menjelaskan dan menyadarkan si pengusaha sabun. Bhante berkata: " Sabun yang Anda produksi dan terkenal itu tidak ada gunanya. Hasilnya sangat mengecawakan. Coba lihat, anak – anak itu, mereka sangat kotor, padahal sudah ada sabun anda yang begitu terkenal membersihkan!"

Si pengusaha langsung tidak terima. "Tidak begitu Bhante, sabun saya tentu saja bisa membersihkan badan anak – anak itu dengan mudah, tetapi kan mereka tidak menggunakan sabun saya. Sabun saya kalau tidak dipakai bagaimana bisa membersihkan badan mereka. Mereka akan tetap kotor!"

Bhante menjawab "Betul sekali, Anda benar. Begitu juga dengan Dhamma yang telah dibabarkan oleh Buddha Gotama. Dhamma apabila tidak dipelajari, direnungkan, dan dipraktekkan bagaimana dapat bermanfaat bagi kita. Dhamma bukan suatu merek sabun yang dibanggakan tetapi harus dipraktikkan isinya. Apabila tidak, ya manusia akan tetap jahat.

"Sabbe satta bhavantu sukhitatta"
สัพเพ สัต ตา ภะ วัน ตุ สุขิตัต ตา



Sent from BlackBerry® on 3

1 komentar:

  1. สัพเพ สัต ตา ภะ วัน ตุ สุขิตัต ตา

    BalasHapus