Badan dan batin
Pada suatu hari di suatu desa, seorang kusir mengendarai kereta kuda bersama 2 orang penumpang. Perjalanan dimulai dengan cukup nyaman. Kemudian mereka pun beristirahat makan siang.
Setelah beristirahat, perjalanan dilanjutkan kembali. Kali ini mereka harus melewati medan yang berat, berliku-liku, serta melewati tebing di sisi jurang yang dalam. Dua penumpang mulai ikut menentukan arah kereta. Mereka memberikan perintah pada sang kusir yang sedang sibuk mengendalikan arah lari kuda. Semakin penumpang ini ikut mengatur jalannya kereta, semakin bingung sang kusir dan semakin kacau arah lari kuda. Akhirnya, karena bingung dengan berbagai komentar dan perintah yang diberikan oleh penumpangnya, sang kusir kehilangan kendali atas kudanya, kuda beserta kereta dan semua penumpang jatuh ke dalam jurang dan mereka pun terjatuh dan tewas seketika.
Teman-teman, cerita di atas menggambarkan diri seorang manusia. Manusia terdiri atas 2 bagian: badan dan batin. Batin terdiri atas 4 komponen: pikiran, perasaan, ingatan, dan kesadaran. Dari cerita diatas, kita analogikan badan adalah kereta yang ditarik oleh kuda (pikiran); 2 penumpang adalah pikiran dan perasaan; kusir yang mengendalikan kuda adalah kesadaran.
Dalam kehidupan, seringkali kita tidak pernah mengendalikan pikiran kita secara sadar. Itulah sebabnya ada begitu banyak orang yang hidupnya menderita. Mereka diombang-ambingkan oleh perasaan dan pikiran (memori). Jarang ada orang yang mau menggunakan kesadarannya untuk menentukan arah hidupnya.
Dengan memahami hal itu, kita menyadari bahwa kehidupan sesungguhnya adalah permainan batin, tepatnya pikiran. Sebab, sebagaimana kita berpikir, demikian pula diri kita.
Sumber: buku Manage Your Mind For Success, AWG
"Rather than being your thoughts and emotions, Be the awareness behind them. ( Dibandingkan menjadi pikiran dan perasaan Anda, Lebih baik menjadi Kesadaran di belakang mereka)"- Eckhart Tolle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar