Tradisi

Therawada (150) Mahayana (24) Vajrayana (9) zen (6)

Rabu, 04 Maret 2015

Manisnya masih terasa

"PERMENNYA MASIH TERASA MANIS DI LIDAH"

Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit.
Seorang pemuda datang membesuknya setiap hari & ia menghabiskan waktu ber-jam2 bersama lelaki tua itu. Menyuapinya, membersihkan badannya & membimbingnya ber-jalan2 di taman, lalu membantunya kembali berbaring & baru pergi setelah merasa tenang bhw orang tua itu sdh bisa ditinggal.

Suatu ketika perawat yg datang memberi obat & memeriksa kondisi orang tua itu berkata, "Bapak telah diberkahi dg anak yg berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak".

Tanpa berkata lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Kemudian berkata dg nada sedih, "Saya ber-angan2 andai ia adalah salah seorang anakku !
Dia adalah anak yatim di lingkungan tempat tinggal kami. Suatu ketika saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Maka sayapun membujuknya & membelikan permen untuknya. Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang dngnya.

Ketika ia tahu bahwa saya & istri sudah tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untk memastikan kami baik2 saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya & istri saya tinggal di rumahnya & membawa saya ke rmh sakit utk berobat. Saya pun bertanya, "Nak, mengapa engkau menyusahkan diri mengurus kami ?"

Sambil tersenyum ia menjawab, "Manis permennya masih terasa di mulut saya".

Itulah berlakunya Hukum Tabur Tuai ! Setiap Perbuatan ada Akibatnya! Setiap dr kita akan memetik hasil dr apa yg pernah kita tanam. Krn itu taburlah kebaikan, walaupun cuma memberi senyuman.

Semangatlah menabur.....

šŸ’•Salam Bahagia Penuh Cinta Kasih Metta KarunašŸ’•

Tidak ada komentar:

Posting Komentar