Sepertinya melanjutkan kuliah ke luar negeri sedang naik daun belakangan ini. Pelajar tamatan SMU berbondong-bondong menghadiri seminar pendidikan sebelum akhirnya meninggalkan tanah air untuk menimba ilmu di luar negeri; yang juga konon katanya lebih bagus dibandingkan dengan universitas lokal. Harapannya jelas, katanya kelak agar menjadi orang sukses.
Bila Anda merupakan salah satu di antara mereka, hendaknya jangan melewatkan Tips ini agar Dharma yang Anda bawa dan menjadi pegangan sewaktu menimba ilmu di negara orang dapat juga menemani Anda merayakan keberhasilan studi Anda sekembalinya di Tanah Air.
Begitu Anda tiba di negara tujuan, biasanya Anda akan disambut oleh pihak pengelola lembaga pendidikan Anda; yang kemudian akan menempatkan Anda di hostel yang nantinya akan menemani Anda melewati hari-hari panjang Anda di negeri orang. Biasanya, dilingkungan yang masih asing, Anda akan sedikit kebingungan untuk mendapatkan perlengkapan sehari-hari yang terlupakan untuk dibawa serta; walaupun tadinya Anda telah bersusah payah memasukkan semua bawaan Anda ke dalam koper besar yang membuat Anda harus membayar sekian rupiah untuk kelebihan bagasi dari berat yang diperbolehkan oleh maskapai penerbangan.
Malaikat atau.....?
Nah, tidak lama setelah itu Anda akan mendapatkan kunjungan dari orang-orang yang akan memperkenalkan diri sebagai pelajar semester yang lebih tinggi dari Universitas / College Anda. Entah dari mana informasi mereka, tetapi pastinya mereka yang berpenampilan menarik itu mengetahui dengan jelas tanggal ketibaan dan negara asal Anda. Dengan senyumannya yang khas, biasanya mereka akan menawarkan jasa bantuan secara cuma-cuma terutama membantu Anda mendapatkan keperluan yang dibutuhkan, misalnya bantal ataupun obat-obatan. Bahkan ada pula yang langsung menawarkan bantuan kepada Anda berupa les tambahan apabila nantinya Anda membutuhkan bantuan mereka.
Sambutan yang hangat tentunya membawa kebahagiaan kepada siapa saja apabila tidak dilandasi oleh tujuan tertentu, terutama bagi sosok yang masih terasa asing di negara yang asing pula. Tetapi biasanya Sang Tamu akan memperlihatkan jati dirinya yang sebenarnya setelah memasuki beberapa minggu atau bulan pertemanan dengan Anda. Kebanyakan dari mereka biasanya ditugaskan sedemikian rupa oleh Perkumpulan Rohani mereka yang bertujuan untuk mengajak Anda mengikuti acara yang digelar Perkumpulan Rohani tersebut dengan harapan Anda akan menjadi bagian dari mereka.
Perkumpulan Rohani tersebut mayoritas menerapkan manajemen barat yang cukup bagus. Karena telah menjalankan praktek yang serupa ini bertahun tahun, mereka mengetahui dengan jelas kebiasaan orang-orang dari negara-negara tertentu seperti orang Indonesia yang sangat mengingat jasa orang lain, sehingga mereka menggunakan cara ini yaitu dengan memberikan bantuan terlebih dahulu sehingga sewaktu mengajak Anda untuk mengikuti kegiatan mereka, Anda akan sungkan untuk menolak mereka karena merasa berhutang budi.
Mungkin inilah yang perlu kita perhatikan apabila ada bantuan yang ditawarkan dari orang yang sebelumnya Anda tidak kenal. Anda jangan mudah tergoda dengan bantuan yang ditawarkan, apalagi jika bantuan itu datangnya dari cewek tinggi semampai dengan wajah yang aduhai ataupun dari pria cakep metroseksual yang begitu menggoda. Hendaknya selalu kita ingat bahwa di jaman kemerosotan akhlak dan moral ini sangatlah sulit menemukan orang baik yang menawarkan bantuan secara ikhlas tanpa mengharapkan imbalan. “No Free Lunch”, mungkin inilah istilah yang cocok sebagai alarm bagi kita.
Ajakan-ajakan untuk menghadiri suatu acara kebudayaan, kesenian, atau kepercayaan merupakan hal yang baik di mana kita sebagai remaja Buddhis dapat menambah pengetahuan, tetapi itu hanya berlaku apabila ajakan-ajakan tersebut tidak dipelintirkan untuk kearah yang kurang etis yaitu tidak untuk mempengaruhi seseorang untuk meninggalkan kebudayaan, kesenian atau kepercayaannya dan bergabung dengan kebudayaan, kesenian atau kepercayaannya.
Sebagai seorang Buddhis kita bebas untuk menghadiri apa saja asalkan dirasakan bermanfaat dan sesuai dengan Buddha Dharma. Menghadiri acara kebudayaan, kesenian atau kepercayaan lain adalah diperbolehkan, akan tetapi bila mengikuti ibadah kepercayaan lain tentunya kurang bijaksana. Bukankah lebih bagus waktu tersebut digunakan untuk mempelajari Buddha Dharma yang demikian luas, indah dan mendatangkan kebahagiaan bagi mereka yang mempratekkan DharmaNya?
Ketika beliau mulai mengutarakan maksudnya untuk mengajak Anda menghadiri ibadah yang tidak sesuai dengan kepercayaan Anda itu, cobalah untuk mengalihkan topik pembicaraan atau mungkin Anda bisa langsung menolaknya dengan halus agar tidak menyinggung hati sang penolong Anda. Akan tetapi Anda harus bersiap hati karena mayoritas dari mereka tidak akan menggubris tanggapan yang Anda berikan, mereka telah dilatih sedemikian rupa hingga berhasil mempengaruhi Anda untuk menjadi bagian dari mereka. Oleh sebab itu, apabila beliau tidak henti-hentinya mengulangi ajakannya; sebaiknya Anda langsung mengatakan kepadanya bahwa Anda merupakan seorang Buddhis dan jelaskan kepadanya bagaimana kelebihan-kelebihan Buddha Dharma mempengaruhi kehidupan Anda sehingga Anda belum terpikir untuk melirik pada Ajaran lain. Meski demikian, cobalah gunakan bahasa sopan tapi tegas; Anda juga bisa menggunakan bentuk kalimat tanya yang menegaskan, misalnya “Saya rasa Anda tentu tidak keberatan apabila saya tidak ikut bukan?”, “Walau saya tidak pergi, kita tetap berteman bukan?” atau kalimat-kalimat senada lainnya.
Kerap kali setelah itu sebagian dari mereka akan menghilang entah kemana, karena jalan yang diharapkan untuk mempengaruhi Anda telah tertutup rapat. Hanya sebagian kecil yang biasanya akan bertahan dan menjadi teman Anda. Teman yang sebenarnya atau teman yang hanya berteman untuk mempengaruhi keyakinan Anda dapat dilihat dengan jelas setelah tahap ini.
Yang Setia....
Sebagai pihak yang menemani kita melewati suka dan duka, bersama melewati malam kebut semalam sewaktu ulangan, shopping sewaktu lagi Mega Sale, atau apa saja.... teman serumah ataupun teman sekamar sedikit banyak akan mempengaruhi kita, bahkan terkadang tanpa kita sadari.
Bila boleh, cobalah sedapat mungkin untuk mencari teman sekamar yang seiman. Ini bukan mengajarkan kita untuk memilih-milih dalam bergaul tetapi setidaknya teman sekamar yang seiman mempunyai banyak nilai positif seperti lebih mengerti sifat dan kelakuan kita, pandangan, tabu dan lain-lain yang banyak dipengaruhi oleh kepercayaan kita sendiri.
Bila tidak, Anda tidak perlu berkecil hati walaupun dalam rumah itu hanya Anda seorang yang beragama Buddha. Katakan kepada teman serumah atau sekamar Anda sebagaimana yang telah kita bahas diatas apabila mereka juga mempengaruhi Anda untuk meninggalkan kepercayaan Anda.
Karena hal-hal tersebut di atas, tidak sedikit umat Buddhis awam menjadi pemeluk kepercayaan lain setelah menyelesaikan program belajarnya di luar negeri. Alasannya juga bervariasi, mulai dari kesulitan untuk mengunjungi vihara karena tidak tersedia di kotanya (terutama negara barat) sehingga mereka mengunjungi tempat ibadah lain untuk memenuhi panggilan rohaninya, ada pula yang karena selalu menemani teman sekamarnya mengikuti ibadah non-buddhis hingga akhirnya meninggalkan Dharma. Masih banyak alasan yang diberikan mengenai hal ini yang tidak bisa kita sebutkan satu per satu di sini.
Batu besar bila ditetesi butiran-butiran air yang lembut setiap hari, lama kelamaan juga akan berlubang. Demikian juga dengan keyakinan kita terhadap TiRatna, bila tidak pernah disirami dengan Air Dharma tetapi terus menerus diterpa oleh ajaran non-Buddhis yang dari luarnya kelihatan menarik, tentu keyakinan Dharma yang dahulu tersimpan dengan baik dalam hati akan mulai terkikis, akhirnya juga akan berlubang dan lenyap.
Di sini kami mencoba mengajak Anda untuk tetap mempertahankan rangkaian Dharma nan mulia di hati Anda. Berikut ini merupakan beberapa solusi yang diharapkan dapat berguna bagi Anda yang ingin membawa pulang Dharma setelah menyelesaikan pendidikan di luar negeri. Dengan solusi ini diharapkan agar keyakinan Anda terhadap Tiga Mestika tidak akan seperti embun yang menghilang setelah datangnya terik matahari.
Perisai-Perisai Dharma....
Solusi terbaik agar Dharma tetap bersemi dihati Anda adalah ikut aktif dalam organisasi Buddhis yang ada. Di banyak Universitas / College terdapat Perkumpulan Buddhis yang menyelenggarakan Perpustakaan Buddhis Mini, Kebaktian Bersama, Kelas Dharma, Khotbah Dharma dan sebagainya. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai Perkumpulan Buddhis jenis ini dapat menghubungi organisasi seperti OSIS atau Badan Eksekutif Mahasiswa di Universitas atau College Anda.
Bila tidak, cobalah cari tahu dari senior Anda apakah di kota Anda terdapat Perkumpulan Buddhis Indonesia. Karena menghadapi masalah yang sama yaitu kurangnya teman yang beragama Buddha, banyak pelajar ataupun umat Buddha Indonesia di luar negeri yang mulai membentuk “Perhimpunan Buddhis Indonesia” beberapa tahun terakhir ini. Di Sidney misalnya, di sana umat Buddha Indonesia akan berkumpul bersama mengadakan puja bhakti setiap hari Minggu. Begitu juga dengan umat Buddha di Jerman. Sedangkan di Kanada beberapa bulan lalu juga dibentuk wadah yang hampir sama, dengan diberi nama “Indonesian Buddhist Fellowship of Canada”.
Apabila ‘Buddhist Society’ belum terbentuk di Universitas atau College Anda, cobalah cari tahu keberadaan Vihara melalui Yellowpages lokal atau orang lokal yang merupakan kenalan Anda.
Apabila Anda betah berlama-lama di depan komputer maka mengikuti Milis Buddhis merupakan hal yang paling bagus. Di sana, Anda dapat berdiskusi seputar Agama Buddha. Tak jarang pula banyak yang bertemu dengan sesama umat Buddha dari kota yang sama sehingga dapat melakukan copi darat. Cara yang lain adalah mengunjungi Website Buddhis baik berbahasa Indonesia ataupun Inggris.
Milis Buddhis yang disarankan adalah Milis Umat Buddha Indonesia (MUBI) yang sekarang ini beranggotakan lebih dari 500 umat yang tersebar diseluruh pelosok dunia mulai dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Taiwan, RRC, Australia, Amerika, Kanada, Jerman dan Eropa.
MUBI dipilih karena merupakan Milis teraktif yang ada dan anggotanya sangat kritis dalam membahas setiap persoalan yang dibahas serta di dalamnya diberi kebebasan untuk mengutarakan pendapat tanpa di “moderate” (saring) asalkan dapat dipertanggung-jawabkan.
Sedangkan website Buddhis yang kami sarankan untuk dikunjungi adalah Kalyanadhammo yang dioperasikan juga dari kota kita yang tercinta, Medan. Situs non-sekte yang terbesar ini sejak dionlinekan 5 tahun lalu telah berhasil memenangkan beberapa penghargaan yang bertaraf International.
Di dalamnya, ratusan artikel dapat Anda simak, mulai dari Goresan Kebenaran yang merupakan kumpulan artikel Buddhis, TiPitaka; berisi Sutta-Sutta Terjemahan dalam bahasa Indonesia, Buku Dharma Online, Cerpen Buddhis, Jataka, Profil dan banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar